Sabtu, 22 November 2014

I LOVE YOU MOM



Tulusnya kasih ibu,mulai dari kita didalam kandungan,sampai saat ini,detik ini kamu sedang melihat gambar ini.ingatlah bahwa Ibu yang telah membuatmu sampai pada titik ini :)

haiiii haiii,, ini cerita aku dapet dari taq-an note temanku, yang sengaja dibagi-bagin pas hari ibu kemarin, cerita yang bisa bikin kita sampe nangis-nangis baca perjuangan seorang ibu dan kasi sayangnya. semoga cerita ini bermanfaat dan membuat kita lebih sayang sama ibu kita ^^ cintailah ibu kita sebagai mana kita mencitai diri kita sendiri. Alkisah, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Sang pria berasal dari keluarga kaya, dan merupakan orang yang terpandang di kota tersebut. Sedangkan sang wanita adalah seorang yatim piatu, hidup serba kekurangan, tetapi cantik, lemah lembut, dan baik hati. Kelebihan inilah yang membuat sang pria jatuh hati. Sang wanita hamil di luar nikah. Sang pria lalu mengajaknya menikah, dengan membawa sang wanita ke rumahnya. Seperti yang sudah mereka duga, orang tua sang pria tidak menyukai wanita tersebut. Sebagai orang yang terpandang di kota tersebut, latar belakang wanita tersebut akan merusak reputasi keluarga. Sebaliknya, mereka bahkan telah mencarikan jodoh yang sepadan untuk anaknya. Sang pria berusaha menyakinkan orang tuanya, bahwa ia sudah menetapkan keputusannya, apapun resikonya bagi dia. Sang wanita merasa tak berdaya, tetapi sang pria menyakinkan wanita tersebut bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Sang pria terus berargumen dengan orang tuanya, bahkan membantah perkataan orangtuanya, sesuatu yang belum pernah dilakukannya selama hidupnya (di zaman dulu, umumnya seorang anak sangat tunduk pada orang tuanya). Sebulan telah berlalu, sang pria gagal untuk membujuk orangtuanya agar menerima calon istrinya. Sang orang tua juga stress karena gagal membujuk anak satu-satunya, agar berpisah dengan wanita tersebut, yang menurut mereka akan sangat merugikan masa depannya. Sang pria akhirnya menetapkan pilihan untuk kawin lari. Ia memutuskan untuk meninggalkan semuanya demi sang kekasih. Waktu keberangkatan pun ditetapkan, tetapi rupanya rencana ini diketahui oleh orang tua sang pria. Maka ketika saatnya tiba, sang orangtua mengunci anaknya di dalam kamar dan dijaga ketat oleh para bawahan di rumahnya yang besar. Sebagai gantinya, kedua orang tua datang ke tempat yang telah ditentukan sepasang kekasih tersebut untuk melarikan diri. Sang wanita sangat terkejut dengan kedatangan ayah dan ibu sang pria. Mereka kemudian memohon pengertian dari sang wanita, agar meninggalkan anak mereka satu-satunya. Menurut mereka, dengan perbedaan status sosial yang sangat besar, perkawinan mereka hanya akan menjadi gunjingan seluruh penduduk kota, reputasi anaknya akan tercemar, orang-orang tidak akan menghormatinya lagi. Akibatnya, bisnis yang akan diwariskan kepada anak mereka akan bangkrut secara perlahan-lahan. Mereka bahkan memberikan uang dalam jumlah banyak, dengan permohonan agar wanita tersebut meninggalkan kota ini, tidak bertemu dengan anaknya lagi, dan menggugurkan kandungannya. Uang tersebut dapat digunakan untuk membiayai hidupnya di tempat lain. Sang wanita menangis tersedu-sedu. Dalam hati kecilnya, ia sadar bahwa perbedaan status sosial yang sangat jauh, akan menimbulkan banyak kesulitan bagi kekasihnya. Akhirnya, ia setuju untuk meninggalkan kota ini, tetapi menolak untuk menerima uang tersebut. Ia mencintai sang pria, bukan uangnya. Walaupun ia sepenuhnya sadar, jalan hidupnya ke depan akan sangat sulit?. Ibu sang pria kembali memohon kepada wanita tersebut untuk meninggalkan sepucuk surat kepada mereka, yang menyatakan bahwa ia memilih berpisah dengan sang pria. Ibu sang pria kuatir anaknya akan terus mencari kekasihnya, dan tidak mau meneruskan usaha orang tuanya. “Walaupun ia kelak bukan suamimu, bukankah Anda ingin melihatnya sebagai seseorang yang berhasil? Ini adalah untuk kebaikan kalian berdua”, kata sang ibu. Dengan berat hati, sang wanita menulis surat. Ia menjelaskan bahwa ia sudah memutuskan untuk pergi meninggalkan sang pria. Ia sadar bahwa keberadaannya hanya akan merugikan sang pria. Ia minta maaf karena telah melanggar janji setia mereka berdua, bahwa mereka akan selalu bersama dalam menghadapi penolakan-penolakan akibat perbedaan status sosial mereka. Ia tidak kuat lagi menahan penderitaan ini, dan memutuskan untuk berpisah. Tetesan air mata sang wanita tampak membasahi surat tersebut. Sang wanita yang malang tersebut tampak tidak punya pilihan lain. Ia terjebak antara moral dan cintanya. Sang wanita segera meninggalkan kota itu, sendirian. Ia menuju sebuah desa yang lebih terpencil. Disana, ia bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya. Detik .. Menit …. Jam …. Hari …. Minggu ………Tahun …… Tak terasa Tiga tahun telah berlalu. Ternyata wanita tersebut telah menjadi seorang ibu. Anaknya seorang laki-laki. Sang ibu bekerja keras siang dan malam, untuk membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan siang hari, ia bekerja di sebuah industri rumah tangga, malamnya, ia menyuci pakaian2 tetangga dan menyulam sesuai dengan pesanan pelanggan. Kebanyakan ia melakukan semua pekerjaan ini sambil menggendong anak di punggungnya. Walaupun ia cukup berpendidikan, ia menyadari bahwa pekerjaan lain tidak memungkinkan, karena ia harus berada di sisi anaknya setiap saat. Tetapi sang ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya. Di usia tiga tahun, suatu saat, sang anak tiba-tiba sakit keras. Demamnya sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat. Anak tersebut harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Biaya pengobatan telah menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya selama ini, dan itupun belum cukup. Ibu tersebut akhirnya juga meminjam ke sana-sini, kepada siapapun yang bermurah hati untuk memberikan pinjaman. Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk membuat sup ramuan, untuk mempercepat kesembuhan putranya. Ramuan tersebut terdiri dari obat-obatan herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Tetapi sang ibu hanya mampu membeli obat-obat herbal tersebut, ia tidak punya uang sepeserpun lagi untuk membeli daging. Untuk meminjam lagi, rasanya tak mungkin, karena ia telah berutang kepada semua orang yang ia kenal, dan belum terbayar. Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, untuk mendapatkan daging. Toko daging di desa tersebut telah menolak permintaannya, untuk bayar di akhir bulan saat gajian. Diantara tangisannya, ia tiba-tiba mendapatkan ide. Ia mencari alkohol yang ada di rumahnya, sebilah pisau dapur, dan sepotong kain. Setelah pisau dapur dibersihkan dengan alkohol, sang ibu nekad mengambil sekerat daging dari pahanya. Agar tidak membangunkan anaknya yang sedang tidur, ia mengikat mulutnya dengan sepotong kain. Darah berhamburan. Sang ibu tengah berjuang mengambil dagingnya sendiri, sambil berusaha tidak mengeluarkan suara kesakitan yang teramat sangat?.. Hujan lebatpun turun. Lebatnya hujan menyebabkan rintihan kesakitan sang ibu tidak terdengar oleh para tetangga, terutama oleh anaknya sendiri. Tampaknya langit juga tersentuh dengan pengorbanan yang sedang dilakukan oleh sang ibu ………… . Enam tahun telah berlalu, anaknya tumbuh menjadi seorang anak yang tampan, cerdas, dan berbudi pekerti. Ia juga sangat sayang ibunya. Di hari minggu, mereka sering pergi ke taman di desa tersebut, bermain bersama, dan bersama-sama menyanyikan lagu “Shi Sang Chi You Mama Hau” (terjemahannya “Di Dunia ini, hanya ibu seorang yang baik”). Sang anak juga sudah sekolah. Sang ibu sekarang bekerja sebagai penjaga toko, karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang hari. Hari-hari mereka lewatkan dengan kebersamaan, penuh kebahagiaan. Sang anak terkadang memaksa ibunya, agar ia bisa membantu ibunya menyuci di malam hari. Ia tahu ibunya masih menyuci di malam hari, karena perlu tambahan biaya untuk sekolahnya. Ia memang seorang anak yang cerdas. Ia juga tahu, bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya. Ia berniat membelikan sebuah jam tangan, yang sangat didambakan ibunya selama ini. Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko, tetapi segera menolak setelah pemilik toko menyebutkan harganya. Jam tangan itu sederhana, tidak terlalu mewah, tetapi bagi mereka, itu terlalu mahal. Masih banyak keperluan lain yang perlu dibiayai. Sang anak segera pergi ke toko tersebut, yang tidak jauh dari rumahnya. Ia meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan jam tangan tersebut, karena ia akan membelinya bulan depan. “Apakah kamu punya uang?” tanya sang pemilik toko. “Tidak sekarang, nanti saya akan punya”, kata sang anak dengan serius. Ternyata, bulan depan sang anak benar-benar muncul untuk membeli jam tangan tersebut. Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main-main. Ketika menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya “Dari mana kamu mendapatkan uang itu? Bukan mencuri kan?”. “Saya tidak mencuri, kakek. Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik becak pulang pergi ke sekolah. Selama sebulan ini, saya berjalan kaki saat pulang dari sekolah ke rumah, uang jajan dan uang becaknya saya simpan untuk beli jam ini. Kakiku sakit, tapi ini semua untuk ibuku. O ya, jangan beritahu ibuku tentang hal ini. Ia akan marah” kata sang anak. Sang pemilik toko tampak kagum pada anak tersebut. Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari. Sang anak segera memberikan ucapan selamat pada ibu, dan menyerahkan jam tangan tersebut. Sang ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. Jam tangan ini memang adalah impiannya. Tetapi sang ibu tiba-tiba tersadar, dari mana uang untuk membeli jam tersebut. Sang anak tutup mulut, tidak mau menjawab. “Apakah kamu mencuri, Nak?” Sang anak diam seribu bahasa, ia tidak ingin ibu mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut. Setelah ditanya berklai-kali tanpa jawaban, sang ibu menyimpulkan bahwa anaknya telah mencuri. “Walaupun kita miskin, kita tidak boleh mencuri. Bukankah ibu sudah mengajari kamu tentang hal ini?” kata sang ibu. Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukul anaknya. Biarpun ibu sayang pada anaknya, ia harus mendidik anaknya sejak kecil. Sang anak menangis, sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar. Hatinya begitu perih, karena ia sedang memukul belahan hatinya. Tetapi ia harus melakukannya, demi kebaikan anaknya. Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga menuju ke rumah tersebut heran, dan kemudian prihatin setelah mengetahui kejadiannya. “Ia sebenarnya anak yang baik”, kata salah satu tetangganya. Kebetulan sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke rumah salah satu tetangganya yang merupakan familinya. Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal anak itu. Ketika mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu untuk menjelaskan. Tetapi tiba-tiba sang anak berlari ke arah pemilik toko, memohon agar jangan menceritakan yang sebenarnya pada ibunya. “Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong, dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu dari ibunya”. Sang anak mengikuti nasehat kakek itu. Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak tiba-tiba muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk menyimpan jam tangan tersebut, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu muncul siang tadi di tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun ibunya. Ia juga menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari sekolahnya pulang ke rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan ini, untuk mengumpulkan uang membeli jam tangan kesukaan ibunya. Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai menjelaskan hal tersebut, begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk anak kesayangannya, keduanya menangis dengan tersedu-sedu.”Maafkan saya, Nak.” “Tidak Bu, saya yang bersalah” Sementara itu, ternyata ayah dari sang anak sudah menikah, tetapi istrinya mandul. Mereka tidak punya anak. Sang orangtua sangat sedih akan hal ini, karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak. Ketika sang ibu dan anaknya berjalan-jalan ke kota, dalam sebuah kesempatan, mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah baru menyadari bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah dagingnya sendiri. Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya, bersedia menanggung semua biaya hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. Kami bisa hidup dengan baik tanpa bantuanmu. Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang pria. Mereka begitu ingin melihat cucunya, tetapi sang ibu tidak mau mengizinkan. Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh. Dokter mengatakan bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang konsisten. Kalau kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya. Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan sebelumnya. Tetapi biaya medis tidaklah murah, ia tidak sanggup membiayainya. Sang ibu kembali berpikir keras. Tetapi ia tidak menemukan solusi yang tepat. Satu-satunya jalan keluar adalah menyerahkan anaknya kepada sang ayah, karena sang ayahlah yang mampu membiayai perawatannya. Maka di hari Minggu ini, sang ibu kembali mengajak anaknya berkeliling kota, bermain-main di taman kesukaan mereka. Mereka gembira sekali, menyanyikan lagu “Shi Sang Chi You Mama Hau”, lagu kesayangan mereka. Untuk sejenak, sang ibu melupakan semua penderitaannya, ia hanyut dalam kegembiraan bersama sang anak. Sepulang ke rumah, ibu menjelaskan keadaannya pada sang anak. Sang anak menolak untuk tinggal bersama ayahnya, karena ia hanya ingin dengan ibu. “Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu, Nak” kata ibu. “Tidak apa-apa Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya sudah sehat, bila bisa bersama-sama dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari banyak uang untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak perlu bekerja lagi, Bu”, kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan berkunjung ke rumah sang ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh setiap saat. Disana ia diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya sangat senang melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang, sang anak meronta-ronta ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan mainan kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh saat bersama ibunya, sang anak menolak. “Saya ingin Ibu, saya tidak mau mainan itu”, teriak sang anak dengan nada yang polos. Dengan hati sedih dan menangis, sang ibu berkata “Nak, kamu harus dengar nasehat ibu. Tinggallah di sini. Ayah, kakek dan nenek akan bermain bersamamu.” “Tidak, aku tidak mau mereka. Saya hanya mau ibu, saya sayang ibu, bukankah ibu juga sayang saya? Ibu sekarang tidak mau saya lagi”, sang anak mulai menangis. Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar tersebut tidak didengarkan anak kecil tersebut. Sang anak menangis tersedu-sedu “Kalau ibu sayang padaku, bawalah saya pergi, Bu”. Sampai pada akhirnya, ibunya memaksa dengan mengatakan “Benar, ibu tidak sayang kamu lagi. Tinggallah disini”, ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah tersebut. Tampak anaknya meronta-ronta dengan ledakan tangis yang memilukan. Di rumah, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya begitu menyayat hati, ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak diperbolehkan menjenguk anaknya, tetapi mereka berjanji akan merawat anaknya dengan baik. Diantara isak tangisnya, ia tidak menemukan arti hidup ini lagi. Ia telah kehilangan satu-satunyanya alasan untuk hidup, anaknya tercinta. Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk memotong urat nadinya. Tetapi saat akan dilakukan, ia sadar bahwa anaknya mungkin tidak akan diperlakukan dengan baik. Tidak, ia harus hidup untuk mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik. Segera, niat bunuh diri itu dibatalkan, demi anaknya juga………. Setahun berlalu. Sang ibu telah pindah ke tempat lain, mendapatkan kerja yang lebih baik lagi. Sang anak telah sehat, walaupun tetap menjalani perawatan medis secara rutin setiap bulan. Seperti biasa, sang anak ingat akan hari ulang tahun ibunya. Uang pun dapat ia peroleh dengan mudah, tanpa perlu bersusah payah mengumpulkannya. Maka, pada hari tersebut, sepulang dari sekolah, ia tidak pulang ke rumah, ia segera naik bus menuju ke desa tempat tinggal ibunya, yang memakan waktu beberapa jam. Sang anak telah mempersiapkan setangkai bunga, sepucuk surat yang menyatakan ia setiap hari merindukan ibu, sebuah kartu ucapan selamat ulang tahun, dan nilai ujian yang sangat bagus. Ia akan memberikan semuanya untuk ibu. Sang anak berlari riang gembira melewati gang-gang kecil menuju rumahnya. Tetapi ketika sampai di rumah, ia mendapati rumah ini telah kosong. Tetangga mengatakan ibunya telah pindah, dan tidak ada yang tahu kemana ibunya pergi. Sang anak tidak tahu harus berbuat apa, ia duduk di depan rumah tersebut, menangis “Ibu benar-benar tidak menginginkan saya lagi.” Sementara itu, keluarga sang ayah begitu cemas, ketika sang anak sudah terlambat pulang ke rumah selama lebih dari 3 jam. Guru sekolah mengatakan semuanya sudah pulang. Semua tempat sudah dicari, tetapi tidak ada kabar. Mereka panik. Sang ayah menelpon ibunya, yang juga sangat terkejut. Polisi pun dihubungi untuk melaporkan anak hilang. Ketika sang ibu sedang berpikir keras, tiba-tiba ia teringat sesuatu. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia terlalu sibuk sampai melupakannya. Anaknya mungkin pulang ke rumah. Maka sang ayah dan sang ibu segera naik mobil menuju rumah tersebut. Sayangnya, mereka hanya menemukan kartu ulang tahun, setangkai bunga, nilai ujian yang bagus, dan sepucuk surat anaknya. Sang ibu tidak mampu menahan tangisannya, saat membaca tulisan-tulisan imut anaknya dalam surat itu. Hari mulai gelap. Mereka sibuk mencari di sekitar desa tersebut, tanpa mendapatkan petunjuk apapun. Sang ibu semakin resah. Kemudian sang ibu membakar dupa, berlutut di hadapan altar Dewi Kuan Im, sambil menangis ia memohon agar bisa menemukan anaknya. Seperti mendapat petunjuk, sang ibu tiba-tiba ingat bahwa ia dan anaknya pernah pergi ke sebuah kuil Kuan Im di desa tersebut. Ibunya pernah berkata, bahwa bila kamu memerlukan pertolongan, mohonlah kepada Dewi Kuan Im yang welas asih. Dewi Kuan Im pasti akan menolongmu, jika niat kamu baik. Ibunya memprediksikan bahwa anaknya mungkin pergi ke kuil tersebut untuk memohon agar bisa bertemu dengan dirinya. Benar saja, ternyata sang anak berada di sana. Tetapi ia pingsan, demamnya tinggi sekali. Sang ayah segera menggendong anaknya untuk dilarikan ke rumah sakit. Saat menuruni tangga kuil, sang ibu terjatuh dari tangga, dan berguling-guling jatuh ke bawah………. Sepuluh tahun sudah berlalu. Kini sang anak sudah memasuki bangku kuliah. Ia sering beradu mulut dengan ayah, mengenai persoalan ibunya. Sejak jatuh dari tangga, ibunya tidak pernah ditemukan. Sang anak telah banyak menghabiskan uang untuk mencari ibunya kemana-mana, tetapi hasilnya nihil. Siang itu, seperti biasa sehabis kuliah, sang anak berjalan bersama dengan teman wanitanya. Mereka tampak serasi. Saat melaju dengan mobil, di persimpangan sebuah jalan, ia melihat seorang wanita tua yang sedang mengemis. Ibu tersebut terlihat kumuh, dan tampak memakai tongkat. Ia tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya. Wajahnya kumal, dan ia tampak berkomat-kamit. Di dorong rasa ingin tahu, ia menghentikan mobilnya, dan turun bersama pacar untuk menghampiri pengemis tua itu. Ternyata sang pengemis tua sambil mengacungkan kaleng kosong untuk minta sedekah, ia berucap dengan lemah “Dimanakah anakku? Apakah kalian melihat anakku?”. Sang anak merasa mengenal wanita tua itu. Tanpa disadari, ia segera menyanyikan lagu “Shi Sang Ci You Mama Hau” dengan suara perlahan, tak disangka sang pengemis tua ikut menyanyikannya dengan suara lemah. Mereka berdua menyanyi bersama. Ia segera mengenal suara ibunya yang selalu menyanyikan lagu tersebut saat ia kecil, sang anak segera memeluk pengemis tua itu dan berteriak dengan haru “Ibu? Ini saya ibu”. Sang pengemis tua itu terkejut, ia meraba-raba muka sang anak, lalu bertanya, “Apakah kamu ??..(nama anak itu)?” “Benar bu, saya adalah anak ibu?”. Keduanya pun berpelukan dengan erat, air mata keduanya berbaur membasahi bumi …………… . Karena jatuh dari tangga, sang ibu yang terbentur kepalanya menjadi hilang ingatan, tetapi ia setiap hari selama sepuluh tahun terus mencari anaknya, tanpa peduli dengan keadaaan dirinya. Sebagian orang menganggapnya sebagai orang gila. Perenungkan untuk kita renungkan bersama-sama: Dalam kondisi kritis, Ibu kita akan melakukan apa saja demi kita. Ibu bahkan rela mengorbankan nyawanya.. Simaklah penggalan doa keputusasaan berikut ini, di saat Ibu masih muda, ataupun disaat Ibu sudah tua : 1. Anakku masih kecil, masa depannya masih panjang. Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya. 2. Aku sudah tua, Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya. Diantara orang-orang disekeliling Anda, yang Anda kenal, Saudara/I kandung Anda, diantara lebih dari 6 Milyar manusia, siapakah yang rela mengorbankan nyawanya untuk Anda, kapan pun, dimana pun, dengan cara apapun ……….. Tidak diragukan lagi “Ibu kita adalah Orang Yang Paling Mulia di dunia ini”. Ingin bergabung dalam sebuah MISI MULIA ? Ada 2 tindakan yang dapat Anda lakukan : 1. Bila Anda beruntung (Ibu Anda masih ada di dunia ini), ajaklah ia untuk keluar makan atau jalan-jalan MALAM INI JUGA. Jangan ditunda2. Bila Ibu Anda tinggal di tempat yang terpisah jauh dengan Anda, telponlah dia malam ini juga, just to say “hello”. Catatlah hari ulang tahunnya, rayakan, dan bahagiakanlah dia semampu Anda. Hidangkan makanan favoritnya, dan seterusnya. 2. Kirimkan kisah film ini kepada saudara/i Anda, teman2 Anda, maupun rekan-rekan kerja Anda (minimal 5, kalau 100 org lebih baik lagi). Bagi sebagian dari mereka, kisah ini mungkin akan seperti setetes embun yang menyegarkan jiwa mereka, yang terkadang terlalu sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Anda sungguh berjasa dalam hal ini??

Ayah dan Ibu ku :')

Untuk mereka, Ayah dan Ibuku.

Ayah dan Ibu maafkan aku, maafkan aku yang selalu memaksa atas izin yang aku pinta. Aku hanya tidak bisa melepaskan kebahagianku dengan kawan seperjuangaku, seorang kawan yang tetap tegak berdiri kala dilanda terik, seorang kawan yang berhati kuat dan bermental hebat, seorang kawan yang pantang akan menyerah kala dipertemukan dengan rasa sulit, bahkan dia tetap tebar kekuatan ketika berhadapan dengan kegagalan. Ayah.. Ibu.. mungkin kau marah dan kesal atas apapun yang aku pinta, atas kelakuan burukku ketika kau meminta. Saat itu aku hanya lelah, tidak ada niatan untuk membangkang atas perintahmu, dan apalagi jika aku harus durhaka padamu. Iya, aku tau aku salah, aku yang selalu kalah dengan rasa lelah yang mulai nyaman berdiam diri ditubuh tegakku. Tapi aku janji, aku akan berusaha untuk menjadi apapun yang kau minta. Ayah.. Ibu.. Yang aku butuhkan adalah restumu, do’amu, agar aku bisa tetap tegak berdiri meninggikan Sang Dwiwarna, mengharumkan tempat tinggalku yang lain. Ayah dan Ibu maafkan aku, ini bukan berkata tentang pembangkangan, tapi ini berbicara tentang kenyamanan, aku butuh pengertian. Disana aku bisa memberikan senyum lepasku dan disana aku diberikan tentang bagaimana caranya aku hidup. Sekali lagi maaf, aku akan tetap berdiri di atas panji, restui langkahku dan tunggu aku, dengan kesungguhanku aku akan membahagiakanmu.

PERJUANGAN YANG MEMBEBASKAN

Assalamu’alaikum wr.wb .
Hari ini saya ingin menulis tentang PERJUANGAN YANG MEMBEBASKAN. Perjuangan? Siapa yang tidak pernah berjuang,dalam hal apapun itu. Dan semua juga tahu,perjuangan itu butuh proses. Apalagi sebentar lagi kita akan merayakan hari kemerdekaan Negara Indonesia kita tercinta ini. Kalau sudah merdeka,berarti negara kita ini sudah bebas. Kalau kita kembali ke masa dahulu kala,kalau kita ingat ingat,pahlawan kita yang dulu dulu. Mereka berjuang untuk membela negara kita,mereka juga berani mempertaruhkan nyawa mereka. Perjuangan mereka sangatlah berat. Tanpa mereka,kita tidak akan bias hidup seperti sekarang. Tetapi di zaman yang telah merdeka ini, sebenarnya kita masih harus berjuang. Karena masih banyak tugas kita yang belum selesai. Dan perjuangan mereka semua wajib dan patut kita contoh!
Masih banyak lagi perjuangan yang kita lalui dalam kehidupan ini. Misalnya Perjuangan dalam cinta. Cinta juga butuh perjuangan loh! Apa perjuangannya? Ya berjuang untuk menjaga&mempertahankan hubungan. Kalau keduanya tidak bias memperjuangan kan hubungan itu,minimal,satu orang bias menjaga&mempertahankan hubungan itu. Biasa nya sih yang sering memperjuangan cinta itu Wanita. Wanita lebih sering berjuang dari pada lelaki,dan lebih sering sakit hati dari pada lelaki. Kalau yang aku tau sih “Cinta tanpa diperjuangkan tak akan jadi milik kita. Ia mungkin hanya akan berada di imajinasi kita saja. Cinta yang tidak pernah diperjuangkan tidak akan menjadi cinta terindah dan akan berakhir sebagai cinta khayalan”. So,cinta itu memang harus diperjuangkan . keajaiban cinta akan datang dari sang pecinta. Walau awalnya sangat berat  memperjuangkan itu,tapi saya yakin,semua itu akan indah pada waktunya. Tetapi dalam setiap perjuangan,pasti berlaku hukum kepantasan!
Ada juga nih,perjuangan lainnya. Apa lagi itu? Perjuangan dalam melahirkan seorang anak. Ya jelas tentu,melahirkan itu juga butuh perjuangan. Untuk bisa  melahirkan,berbagai cara pun dilakukan. Dari mulai meminta maaf kepada orangtua,sampai sedekah pun dilakukan. Melahirkan itu membutuhkan pengorbanan yang berat. Sama halnya berjuang untuk membela Negara Indonesia. Taruhan nya ya nyawa. Susah sangattt susah melahirkan itu. Perjuangan seorang ibu untuk melahirkan seorang anak,itu juga wajib kita acungi jempol. Maka dari itu,jangan lah pernah melawan kepada orangtua. Apalagi ibu. Saya yakin,tidak ada yang mampu membalas jasa seorang ibu. Mulai dari 9 bulan dia hamil,belum lagi sakit sakit diperutnya. Terus melahirkan dengan susah,setelah lahir,juga harus dirawat dan diberi ASI. Itu lah pengorbanan/perjuangan ibu dalam melahirkan.
Apalagi ya? Masih banyak lagi perjuangan perjuangan di kehidupan ini. Oh iya,perjuangan dalam mendapatkan juara disekolah,hehe. Itu juga butuh perjuangan loh. Apa itu perjuangannya? Singkat aja sih,perjuangannya dengan giat belajar disekolah,dirumah dan juga bimbel. Belajar itu juga susah kalau gaada niat. Jadi ya kalau mau mendapatkan juara disekolah,dengan cara tadi. Disiplin juga wajib kalau mau jadi juara disekolah. Pada taukan? DISIPLIN ADALAH KUNCI KEBERHASILAN!!! Tau dong. Jadi ya intinya,rajin rajinlah belajar,biardapat juara disekolah. Sedikit tips dari saya biar jadi juara kelas/sekolah.
ü  Senangi mata pelajarannya (Kalau gasuka,mana bias nangkap pelajaran)
ü  Senangi guru yang mengajar (Kalau gasuka dengan gurunya,juga gabisa nangkap pelajaran)
ü  Bersungguh2 dan serius
ü  Pasang tekad dan niat untuk belajar
ü  Miliki rasa ingin tahu yang besar (Semakin kamu sering bertanya,semakin tanda guru dengan kamu)
ü  Serius mendengarkan guru
ü  Mencatat materi2 yang penting menurut kamu.
Itu lah beberapa tips biar jadi juara kelas. Salah satu dilakukan,insyaallah kamu jadi juara kelas.
Sekian tulisan dari saya,apabila ada kata kata yang tidak enak,jangan dimasukkan ke hati. Manusia juga punya kesalahan. Kalau ada salah,saya meminta maaf. Assalamu’alaikum wr.wb.

Jadi lebih baik, kenapa tidak?

SO BETTER,WHY NOT?

Tidak ada yang tidak mungkin merupakan kata-kata yang tepat untuk orang-orang yang   merasa dirinya sudah dalam maximum mode. Tidak bisa berkembang lagi, ini sudah maksimal atau tidak bisa lebih baiklagi. Sejatinya, setiap orang memiliki kesempatan dan kemampuan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya saja, mungkin mereka tidak tahu caranya.
Menjadi lebih baik bukan berarti harus lebih kaya dan sukses dalam bisnis. Menjadi lebih baik berarti memiliki kepribadian yang lebih mulia dan menciptakan kenyamanan bagi diri sendiri maupun orang lain. Menjadi lebih baik juga akan membuat kita merasa lebih bahagia. Cobalah beberapa cara berikut ini :

Bersikap lebih baik pada diri sendiri
1.Bersyukur

Selalu ingat bahwa apa yang ada saat ini sudah cukup dan banyak orang lain yang mengalami keadaan lebih sulit dari kita. Bersyukurlah karena kita tidak perlu mengalami apa yang terjadi pada orang lain yang tidak seberuntung kita. Dengan bersyukur kita mulai menerima dan berpikir lebih baik.

2. Kurangi sikap defensif

Jangan terlalu ngotot menolak masukan dari orang lain. Mungkin kita merasa bahwa mereka tidak mengerti apa yang sedang kita pikirkan atau apa yang sebenarnya terjadi. Kita merasa bahwa hanya Tuhan dan kita saja yang tahu situasinya. Tapi sikap terlalu mempertahankan pendapat lalu menjauh justru membuat keadaan lebih menyakitkan. Cobalah dengarkan orang lain, mungkin justru saat itu Tuhan memberikan petunjuknya.

3. Jujur dan menjadi diri diri sendiri apa adanya

Tidak ada yang sempurna, jadi berhentilah bersikap sok sempurna. Tidak perlu memaksakan diri di tengah orang lain. Terima bahwa diri sendiri pasti memiliki kekurangan. Tapi toh dengan kekurangan itu semuanya masih baik-baik saja. Jujurlah dan katakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya diinginkan, lalu masukkan itu dalam daftar harapan yang nantinya harus diwujudkan, tanpa menjadi diri orang lain.
4.  Bersikap sesuai perkataan
Jangan menjadi munafik. Kita harus bisa menunjukkan sikap sesuai apa yang telah kita katakan.

5.Lakukan apa yang benar

Meskipun kita berdiri sendirian, tetaplah melakukan hal yang benar. Banyak orang yang terbawa arus menjadi ikut salah karena ingin diterima lingkungan, tetapi itu membuat lingkaran kejahatan semakin rumit. Jika ingin lebih baik, beranilah melakukan apa yang memang benar, meskipun itu terlihat kurang baik bagi orang-orang di sekitar.

Bersikap lebih baik pada orang lain

1.  Empati dan simpati

Jangan biasakan bersikap dingin dan menutup diri. Mulailah peduli pada orang lain. Mungkin kita akan berpikir “Mengapa harus menolong, sementara kondisi saya saja sulit?”. Kini, jauhkan pikiran tersebut. Jika kita ingin diterima oleh orang lain dalam lingkungan, kita harus menyatu dengan mereka. Semua orang saling membantu. Apa jadinya ketika kita kesulitan dan orang di sekitar tidak menolong kita?
2.Memaafkan dan mengikhlaskan

Memang sulit untuk melupakan kejadian buruk, tapi setidaknya kita berusaha memaafkan dan mengikhlaskan. Sadarilah bahwa apa yang sudah dicapai tidak pernah lepas dari pengalaman pahit. Akan banyak hal-hal yang terjadi tanpa kita sadari atau perkirakan sebelumnya, tapi semua harus dilewati bila kita menginginkan perubahan yang lebih baik.

3. Belajar menolong orang lain

Tolonglah orang lain selama kita bisa. Dengan demikian, kita membantu diri sendiri untuk lebih baik.

3. Berteman dengan orang yang tidak disukai

Berteman harusnya bisa lebih fleksibel. Tapi untuk orang yang tidak disukai sangatlah susah. Belajarlah menerima mereka, tersenyumlah. Katakan pada diri sendiri, “Setiap orang pernah melakukan kesalahan, termasuk saya. Kami sama-sama memiliki salah.” Dengan begitu, kita lebih mudah bergaul dengannya.

Bersikap lebih baik untuk masa mendatang

1. Belajar dari kesalahan

Belajarlah dari setiap kesalahan yang terjadi. Kita boleh gagal dan berusaha berkali-kali, tapi jangan sampai melakukan kesalahan yang sama.

2. Bergaul dengan orang-orang yang baik

Agar menjadi lebih baik, kelilingi diri kita dengan orang yang baik. Mereka akan membawa kita pada arus kebaikan.

3. Lebih banyak membaca dan mendengar

Jangan hanya mendengarkan kata hati. Dengarkan juga apa yang disampaikan orang lain. Banyaklah belajar agar kita lebih tahu. Orang yang lebih tahu akan menjadi lebih bijak.

Masih ada banyak sekali hal positif yang bisa kita lakukan untuk menjadi lebih baik. Daftar di atas bukan daftar pilihan mana yang harus dilakukan. Lakukanlah semuanya! Jadilah lebih baik dari diri kita yang sekarang.

Better Together

“Better Together”
Assalamu’alaikum wr.wb
Sebelumnya aku pengen kenalin diri aku. Kata orang “TAK KENAL MAKA TAK SAYANG , TAK SAYANG MAKA TAK CINTA” Jadi,marilah kita berkenalan dan mana tahu saja kita bisa saling mencintai *eaaakkkk.
Kenalin nama aku Ade Wahyuni, biasa di panggil yuyun. Tapi please,jangan bertanya “Dek/Mbak,nama yuyun itu dari mana asalnya?” Oh My God,aku bosen denger kata-kata itu dan sampai sekarang, pertanyaan itu belum pernah aku jawab.
Aku lahir di Medan, tanggal 5 bulan Agustus tahun 1997. *Loh promosi ya? Hehe
Udah ah,panjang banget perkenalannya, langsung aja deh ke intinya. Gini nih, dengan judul diatas, kalian/kita pasti tahu dong apa artinya “BETTER TOGETHER” ? Ya jelas tahu dong,kan kita pintar-pintar. Iyaps, benar sekali. Artinya adalah “LEBIH BAIK BERSAMA” *eh bener ga sih? Hehe
Ya jelas, kebersamaan itu akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Ya contohnya, Bekerja sama dalam Gotong Royong. Bekerja sama dalam Gotong Royong itu sangat penting, mengapa penting? Ya karena dengan bekerja sama, mengerjakannya akan lebih ringan, bersih di sana dan bersih di sini. Dan pastinya hasilnya akan lebih baik.
Kebersamaan itu sangat dibutuhkan dimana pun dan kapan pun kita berada. Misalnya nih, kita lagi ada di dalam Organisasi sekolah / Ekskul. Ekskul yang kita ikutin pas banget, yaitu PRAMUKA. Dan yang kita tahu, jiwa kebersamaan seorang anak pramuka itu sangat besar dan rasa kepedulian anak pramuka itu sangat tinggi.
Di dalam pramuka kan jelas ada Camping / Mendaki gunung. Untuk Camping / Mendaki gunung itu sangat dibutuhkan yang nama nya kerja sama / kebersamaan. Bukan hanya di PRAMUKA, di PASKIBRA juga begitu. Mendengar kata PASKIBRA (PASUKAN PENGIBAR BENDERA) sangat dan sangat dibutuhkan yang namanya kebersamaan. Makan dengan alas daun pisang saja harus bersama. Kata nya sih, kalau di PASKIBRA & PRAMUKA itu “SATU KENA HUKUM, YANG LAIN JUGA KENA HUKUM” So, Satu makan, yang lain ikut makan, ya walaupun makan nya dengan alas daun pisang. Mengibarkan Bendera Merah Putih pada saat 17 Agustus itu butuh pelatihan / kerja sama loh. Dan tidak mudah untuk melatih nya. Misalnya saja anggota PASKIBRA yang bertugas sebagai pembawa baki , pembawa bendera , penggerek bendera , dan pengibar bendera. Mereka berempat lah yang harus & benar-benar dilatih dan di ajak bekerja sama, agar pada sat hari H mereka bisa menjalankan tugas mereka dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Tidak hanya PASKIBRA & PRAMUKA yang membutuhkan KERJA SAMA. Dalam berbisnis pun kita diwajibkan untuk bekerja sama. *loh biar apa? Ya biar suatu saat kita butuh, dan tidak ada satu orang pun yang membantu. Ya jalan satu-satunya kita minta bantuan kepada orang yang telah bekerja sama dengan mereka.
Sebenarnya sangat menyenangkan kalau kita melakukan sesuatu itu dengan BERSAMA. Kenapa menyenangkan? Ya jelas, KEBAHAGIAAN kita dapat. Yang tadi nya galau,sedih habis putus/berantem sama pacar, nah kalau sudah ngumpul bersama teman-teman, pasti galau nya hilang deh. Lalu apa lagi? ILMU nya kita dapat. Kalau sudah ngumpul, pasti satu sama lain bisa saling berbeda pendapat. Nah dari pendapat-pendapat itu, bisa kita mendapatkan ilmu. Lalu, apalagi? Setahu aku sih itu aja. Tapi aku yakin, pasti masih banyak lagi yang bisa kita dapat kan kalau kita melakukan sesuatu itu dengan BERSAMA.
Bukan hanya itu saja, kali ini aku mau bahas tentang cinta, boleh ya aku nulis tentang Cinta-cinta ? Boleh dong , please ya hehe.
Okelah , jangan sok imut. Langsung aja!!
Cinta? Apa itu cinta? Apa sih artinya cinta kalau dijalani tanpa ada kebersamaan? Indah gak sih?
Coba deh bayangin, kalau kita pacaran, tidak ada kebersamaan. Enak gak sih? Gak pasti ya?
Pacaran itukan harus selalu bersama-sama & harus melengkapi. Maksudnya harus selalu bersama-sama itu bukan berarti, kamu harus selalu di dekat dia. Massa iya, ntar kalau dia mau BAB kamu harus ikut bersama nya? Kan ga mungkin hehe. Maksudnya sih, bisa ada waktu untuk selalu bersama. Aku yakin, cewek mana sih yg gamau selalu dekat dengan pacarnya? Apalagi kalau ceweknya itu udah sayanggggggg banget sama pacarnya. Nah, kalau bisa di karung,dikarungi deh itu si pacar hehe.
Menurut kalian, bener gak sih yang aku tulis ini? Mau bener atau enggak, aku minta maaf yaa hehe.
          Setelah ke cinta-cintaan , kita bahas kemana lagi ya? Bahas kepersahabatan yuk? Yuk deh, cuss marriiii!!!!
Gini yah, pernah dengar lirik lagu yang kaya gini “PERSAHABATAN BAGAI KEPOMPONG MERUBAH ULAT MENJADI KUPU-KUPU” pernah dong pasti. Maksudnya lirik itu apa ya? Ada yang tau gak ya? Menurut aku sih, maksudnya itu Sebuah persahabatan itu berawal dari kekosongan, lalu berubah menjadi persahabatan yang mulai bertumbuh dan kemudian bertumbuh bertumbuh dan bertumbuh lagi menjadi suatu persahabatan yang luar biasa, menjadi persahabatan yang bisa terbang jauh bersama-sama mencari kebersamaan / kesenangan. Menurut aku, itu sih yang dibilang “PERSAHABATAN BAGAI KEPOMPONG MERUBAH ULAT MENJADI KUPU-KUPU”
          Setelah ke percintaan , persahabatan , apalagi ya sesuatu yang bisa dikerjakan / dibuat bersama akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik? Apalagi ya?
Oh iya, karena dirumah aku ada adik bayi. Jadi , untuk mengurus si adik bayi yang ganteng ini sangat dibutuhkan kebersamaan. Loh? Kenapa harus ada kebersamaan? Ya iyalah, jaga / mengurussi adik bayi ini ribet banget. Tapi, karena kami banyak, dan sekeluarga kompak banget. Jadi, ga perlu pakai baby sister untuk menjaganya. Untuk menjaga nya kami ada ronde2 nya nih. Ronde 1 itu dari subuh sampai jam 12, itu mamanya yang jaga. Ronde 2 itu dari jam 12 sampai jam 3 siang, nah itu aku yang jaga. Ronde 3 itu dari jam 3 sampai jam 6 itu om nya yang jaga. Ronde 4 itu dari jam 6 sampai jam 12 itu neneknya yg jaga. Nah Bapak sama kakeknya kemana? Lah, Bapaknya ya kerja lah buat beli susunya dia. Kalau kakeknya juga kerja buat ngasih makan anak dan istri. Jadi, yang jaga dari jam 12 sampai subuhya Bapaknya sama Kakeknya. Jadikan ga ribet lagi dan hasil nya itu cukup puas. Nah, itulah kekompakkan / kebersamaan yang ada di keluarga kami,hehe. *Kok aku jadi curhat ya hehehe.

            Ya itu aja sih , sepenggalan kata-kata yang bisa aku tulis/ketik mengenai “BETTER TOGETHER” Oh iya , ada 1 kalimat lagi nih yang aku lupa. Ini dia “AYO MENGERJAKAN SESUATU YANG POSITIVE YANG BAIK DAN MENGHASILKAN SESUATU YANG LEBIH BAIK” Nah , itu dia. Sampai disini dulu ya tulisan aku kali ini. Bila kurang / ada kesalahan. Mohon di abaikan di kritik dan di maafkan. Sekian dan terimakasih , wassalamu’alaikum wr.wb.

Jumat, 21 November 2014

SEPARUH CINTA KAU BERIKAN KEPADAKU



SEPARUH CINTA KAU BERIKAN KEPADAKU
Assalamu’alaikum wr.wb
Kenalin, nama aku Shena Azzahra, Biasa sih dipanggil shena. Aku kelahiran Jakarta,aku kelas 11 sekolah di SMAN 30 Jakarta. Hobby aku nulis, membaca dan melukis. Sudah ah, sampai sini dulu perkenalan kita.
*
Pagi hari yg cerah, aku baru bangun dari tempat tidurku. Kulihat jam beker ku, dan ternyata waktu menunjukkan pukul 7 pas. Dan ini hari pertama ku masuk sekolah baru.
“Yaampun,gue telat” Buru2 ngambil handuk dan langsung mandi…
Selesai mandi, mama jerit manggil aku dari bawah..
“Shena… Ayo dong sarapan pagi, kamu ga lihat ini udah jam berapa? MasyaAllah”
“Iya ma, ini shena mau kebawah”
“Ih kamu ini, anak gadis kok bangunnya lama banget sih?”
“maaf ma, shena ngantuk banget, soalnya lagi beresin barang2 shena sampai larut malam ma”
“Yaampun.. yasudahlah, lain kali jangan sampai larut malam tidurnya”
“Iya ma…”
“yasudah, ayo sarapan”
“Yaampun maaa. Ini sudah jam 7 lewt ma, ntar shena telat”
“Lah, jadi? Yaudah, kamu bawa bekal roti saja”
“iya maa. Oh iya ma, papa mana ma?”
“Nah, itu papa sudah nunggu dari tadi di mobil”
“Oh iya” (senyum manja)
“Yaudah ma.. shena pergi dulu ya, Assalamu’alaikum” (Salam tangan dan cium mama)
“Wa’alaikumsallam, hati2 kamu ya”
“Iya ma…”
          Sampai dimobil, papa ngomel deh..
“Shena anak papa yang cantik, kok kamu lama banget. Papa udah lama nunggu tau”
“maaf papa, papa ganteng banget deh, yuk pa, langsung berangkat aja”(Sambil merayu papa)
“(Papa Cuma bisa geleng kepala)”
“Shena sudah sampai , tuh liat gerbang mau ditutup satpam nya”
“ohiya pa.. Shena masuk dulu ya pa, Assalamu’alaikum”(Buru2 cium tangan papa)
“Hati2 wa’alaikumsallam”
          Disaat lari2, tiba2 saja ada seorang cowok nyelonong gue..
“Duh ditutup deh.. Pak satpam buka dong pak pleaseee”
(sreeettt) tiba2 “Minggir dong, gue mau lewat”
“Eh lo buta ya, lo galiat apa, nih pagar udah ditutup”
“Minggir gak lo.. pak bukain dong”
“Oke mas..” Jawab satpam
“Loh pak? Kenapa dia boleh masuk, saya enggak?”
“Banyak omong, sekarang kamu masuk”
“Makasih ya pak”
“eitsssssss,tapi jalan dengan balik badan”
“Yaampun bapak, yasudah deh”
**
Sampai dikelas, untung jumpa guru pengajarnya langsung.
“Kamu yang anak baru pindahan itu ya?”
“Iya pak” (sambil salam tangan gurunya)
“Oh.. Yasudah, ayo masuk, biar langsung perkenalan diri”
       Bapak gurunya mengajak masuk, ehh gak taunya ada cowok itu lagi…
“Selamat pagi anak2” Sambutan pagi dari guru pengajarr
(serentak menjawab) “Selamat pagi pakk..”
“Kenalin, ini teman baru kita.. Ayo nak, perkenalan diri kamu”
“Terima kasih pak”
“hallo teman2, perkenalkan Nama Aku SHENA AZZAHRA, panggil aja aku SHENA. Aku pindahan dari SMAN 21 Bandung, itu saja perkenalan dari aku. Semoga kita bisa jadi teman”
“Terimakasih shena, Silahkan kamu duduk ditempat kosong, sebelah evan”
{Dalam hati} (Oh namanya Evan) “Iya terimakasih kembali pak”
***
       Saat gue mau jalan, dan duduk disebelah cowok itu, ntah ada angin apa/emang gue nya gak tahu kalau di baik, dia ngajakin gue kenalan…
“Hay shena, boleh kenalan? (sambil menjulurkan tangan)
{Dan gue pun belagak sok jual mahal dan rasanya itu risih} “Loh, kan tadi aku udah oerkenlan didepan,dan itu kamu tau nama aku”
“Ya sommbong banget sih, itukan tadi didepan, kan aku mau kenalan langsung sama kamu nya”
“Hem, nama gue Shena Azzahra” (Sambil menjulurkan tangan)
“Nah gini dong, nama gue Evan Revano” (Senang berkenalan dengan lo”
“Oh evan, ok2” (Dalam Hati) {Baik juga nih anak, tapi apa iya? Mukanya songong gitu}
       Bel berbunyi “TETTTTTTTTTTTTTTTTTTTT” wktunya istirahat dan cari teman cewek yang baru.
(Sambil membawa bekal roti) dan gue ajak kenalan dambil menawarkan roti gue)
      “Hallo, boleh aku duduk disini?” (Mengajak ngobrol)
“Hay, boleh dong, Silahkan”
“Makasih, Nama kamu siapa?”
“Aku Dinda Putri”
“oh Dinda. Aku shena, Boleh kita berteman?”
“tentu saja boleh shen”
“Alhamdulillah.. Ak teman baru, oh iya tadi aku dibawakin bekal sama mama aku. Kamu mau?” (Menawarkan bekal roti)
“Mama aku juga bawa bekal buat aku shen”
“Wah, kebetulan banget din, kita makan bareng dikantin yuk”
“Boleh2, Yuk deh”
****
Tiba2 saja ada cowok yang sedang lari2 dan saat didepan pintu aku dan dinda ketabrak sama cowok itu…..
(BRUAKAKAK) “eh maaf2, aku ga sengaja, lagi buru2”
“Astaga, lo punya mata ga sih, jaqlan pake mata dong” (shena kesel)
“Gue kan udah minta maaf, kok jadi ngotot gitu?”
“Iya, tapi lo pelan dikit bisa kan? Bekal gue jatuh nih”
“Bisa, yaudah gue ganti”
“Gausah, makanan yang lo beli, ga sebanding dengan buatan nyokap gue, emang sih Cuma roti, tapi asal lo tau, ini sarapan gue, tadi gue ga sempat sarapan” (Shena Kesal banget)
“din, kita gakusah jadi kekantin ya? Lo makan diruangan aja”
“Iya oke, tapi lo gimana shen?”
“Tenang aja, gue ga sarapan ga papa kok”
       Karena measa bersalah dan evan merasa kasihan sama shena, akhirnya evan membelikan roti buat shena.
(Dalam hati) “Kasihan juga gue lihat dia, temannya makan, dia enggak” (Bangkit dari kursi dan langsung ke kantin)
Setelah membeli roti dan balik dari kantin, dia menawarkan roti tersebut ke shena.
“Nih roti buat lo, lo belum sarapan kan?”
“Sok baik lo” (Masih kesal dengan ini orng)
“Lah emang gue baik, dan ini Cuma tanda maaf gue, tadi sudah ngejatuhin bekal lo”
(Dalam hati) {Astaga, nih orang udah ganteng, baik pula, ah tapi ini hanya modus seorang laki2 saja”
“Yasudah, sini rotinya, gue lapar, perut gue keroncongan”
       Bel berbunyi, saat nya pelajaran Seni Musik…
Bapak guru memasuki ruangan dan.. “Selamat pagi anak2..”
(Serentak menjawab) “Selamat pagi pak..”
“Oke, gimana tugas kalian, sudah siap? Sepertinya ada anak baru ya?
“Kamu anak baru? Nama kamu siapa?” (menanyakan kepada shena)
“Iya pak, Nama saya Shena Azzahra, Saya pindahan dari sekolah SMAN21 Bandung”
“Oh, shena”
“Iya pak”
“Evan, mana tugas kamu? Sudah selesai? (Menanyakan kepada evan)
Dengan senang hari evan menjawab “Sudah pak.”
“Kemari kamu, bawa laptop kamu, cd kamu/flashdisk kamu, biar kita dengarkan bersama2”
“Saya hanya bawa flashdisk saja   pak” (Sambil mentancapkan flashdiskanya ke laptop).
“Yasudah”
Evan langsung memutarkan lagunya, dan suasana hening seketika mendengarkan suara evan bernyanyi sambil bermain gitar… Dan setelah mereka mendengarkan suara evan yang merdu, mereka bertepuk tangan….
“wah, evan, bagus sekali suara kamu, tapi? Apa judul dari lagu ini?”
“Judulnya (Cinta Bagaikan Matahari)”
“Judul yang bagus, tapi kenapa kamu membuat judul ini Cinta bagaikan matahari?”
“Iya pak, karena matahari itu datang kapan aja dia mau, dan matahari itu bisa membuat suasana menjadi sejuk dan juga bisa membuat suasana menjadi panas, begitu juga dengan cinta pak, cinta bisa datang kapan saja dia mau, cinta juga bisa membuat suasana menjadi tenang, damai, dan cinta juga bisa membuat suasana jadi panas.”
“oh begitu, kamu hebat sekali” (Sambil bertepuk tangan)
“Adalagi yang sudah selesai tugasnya?”
                *****
Waktu silih berganti, bel berbunyi, menandakan jam pelajaran sudah selesai…..
“Kamu shena, minggu depan kumpul tugas kamu seperti punya evan ya?”
“Iya pak, insyaallah”
“Yasudah, anak2 ayo kita pulang”
       Sampai dipintu gerbang, shena memanggil dindan meminta tolong, agar dia menunggu jemputan shena..
“Dinda………..” (Shena menjerit sambil berlari)
“Iya shen, ada apa sih? Kok kamu lari2an gitu?”
(Shena kecapean) “Iya nih, capek banget. Lo pulang sama siapa din?”
“Sama taxi shen, kenapa?
“Tungguin gue dong, gue belum dijemput nih”
“Lah lo gaktau jalan pulangnya?”
“Ya enggaklah dinda, gue kan baru beberapa hari disini”
“Oh iya hehe, yuk kita menunggu di halte sebelah aja”
“Tungguin gue ya.. horeee. Makasih ya dinda” (Peluk dinda)
“Iya iya, ih kamu, tapi gak lama kan?”
“Hehe.maaf din, bentar lagi din”
       Tiba2 saja evan dan teman nya dateng menghampiri aku dan dinda….
Dengan gagah evan dan temannya dateng..
“Hay shen, dai din, ga pulang?”
(Dinda menjawab) “Hai van, hai. Lagi nungguin jemputan shena nih”
“Loh shen, kamu nungguin jemputan? Gimana kalau kamu dan dinda bareng sama aku dan teman aku, oh iya kenalin nih, ini teman aku Rendi”
“ Rendi” (berkenalan dengan dinda dan shena)
       Dan mobil jemputan sehan pun dateng….
“Din, itu jemputan gue udah dateng, lo bareng gue aja yok”
“Ih, gak ah shen, gue segan”
“Loh, gapapa din, yuk”
Yasudah deh”
“Van, ren, duluan ya” (kata dinda dari dalam mobil
Didalam mobil, dinda dan shena pun bercerita2..
“Din, rumah lo dimana?
“itu dikit lagi, belok kiri udah nyampe”
“yang mana?”
“Itu, yang cat dinding nya warna merah”
“Oh itu. Pak belok ke kiri dikit ya”
“Oke non”
Sudah sampai dirumah dinda, dan…..
“Shen, thanks ya udah nganter gue, mampir yuk”
“sama2 din, lain kali aja ya.. bye..”
“Oke lah, hati2 lo..”
“Oke din…”
Sesampai dirumah dan…..
“Assalamu’alaikum ma…”
“wa’alaikumsallam sayang, anak mama udah pulang” sahut mama dari dalam
“udah ma” (Cium tangan mama)
“Gimana sekolah baru kamu? Menyenangkan?”
“Enak sih ma.. Aku udah dapat teman baru 3 orang ma”
“Wah.. cepat banget kamu dapat teman”
“iya dong, anak mama”
(sambil elus kepala shena) “Iyadeh, letak tasnya gih, bersih2 habis itu makan”
“oke mama kuuu”
******
Waktu terus berjalan dan sekarang jam menunjukan pukul 9 malam.. Mama masuk kekamar dan “Loh, shen. Kok belum tidur? Kan udah jam 9?”
“Iya nih ma. Ma, bantuin aku buat lirik lagu dong, untuk tugas seni minggu depan”
“Yaampun, buat lirik aja mah mudah, yaudah ntar mama bantuin, tapi kamu tidur dulu ya”
“Bener ma? Wah mama baik banget” (Sambil peluk mama)
“Ah kamu ini, mama kan emang selalu baik.., yasudah kamu tidur ya. Selamat malam sayang” (Sambil mencium kening shena)
“Malam juga ma”
*******
       Silih waktu berganti, aku dan evan pun dekat dan semakin dekat. Dan kebetulan hari ini ada acara pentas seni. Kebetulan evan mengisi acara bermain musik..
Ntah mengapa, saat gue mendengarkan dan melihat evan menyanyi, bermain gitar, gue merinding. Suaranya itu MasyaAllah merdu bangetttttt….
Setelah selesai dia mengisi acara dia dan rendi menjumpai gue.
“Hay shen, Sendiri aja, dinda mana?”
“Hay van, ren, gatau nih, gue juga nyariin dia”
“Van gue ke kamar mandi duluya”
“Oke”
       Tak lama kemudian, tiba2 saja evan menembak gue. Yaampun ini ada angin apa. Sumpah dmeia apapun, gue deg2an banget.
“Shen, gue mau bicara sama lo, boleh?”
“Mau bicaea apa van? Bicara aja lagii”
Gini shen. Kita kan udah lama dekat. Semenjak gue kenal lo, dekat dengan lo, gue itu nyaman, hati gue rasanya pengen miliki lo shen”
“Ah evan, apaan sih? Gombal banget” (Tersipu malu)
“Beneran shen, lo mau jadi pacar gue?”
(Dalam hati) {YaAllah,evan buat deg2an banget, gue terima apa gak ya. Kalau dilihat2 dia emang ganteng, pinter, sopan lagi} “hem, lo minta gue jadi pacar lo? Gak salah? Kan masih ada cewek yang cantik dari pada gue”
“Lo beda shen, lo baik, lucu”
“Yasudah deh, gue coba dulu ya, tapi lo janji bisa jaga gue, gimana semestinya lo menjaga mama lo”
“Kalau itusih, InsyaAllah aku bisa”
“Yasudah”
“Jadi kita udah pacaran?”
“Iya gitu deh”
“Makasih sayang” (Senang banget)
“Hehe iya, yuk masuk. Masih banyak acara lagi tuh”
“Iya. Ayo”
********
Sebulan lebih jalani hubungan dengan evan, setelah itu banyak masalah yang kami hadapi dan kami selesaikan dengan bersama2…
Tapi saat gue di ajak kerumah evan, ga sengaja gue jalan2 melihat isi rumah evan
“Shen, yuk masuk”
“Iya van, makasih van, kamu sendiri? Mama papa kamu mana?”
“Iya shen, mama papa keluar kota”
“Oh enak dong”
“Iya gitu deh, kamu mau minum apa?”
“Ait putih ajadeh”
“Oke”
       Beberapa saat minuman itu datang dan evan pergi kekamar mandi…
“Shen, kamu disini bentar ya”
“Kamu mau kemana?”
“Kamar mandi bentar, kebelet”
“Yasudah”
       Selagi evan kekamar mandi, ada baiknya gue ngelihat isi kamar evan dulu kali ya… dan tiba2 di dinding kamar dia yang terkunci dan tidak sengaja aku buka, terlihat beberapa foto cewek2 yang cantik….
“Permisi evan, aku izin masuk ya” (Bicara sendiri)
“Wah kamarnya rapi.. Tapi itu?” (Langsung muka seidh)
Dan tiba2 evan pun dateng..
“Shen,kamu dimana?”
“Dikamar kamu,maaf aku ga bilang sama kamu. Bisa kamu jelasin apa maksud semua gambar yang ada di dinding kamar kamu? Jelasin?!!!!” (Marah dan sambil menangis)
“Shen, ini ga seperti yang kamu fikir” (sambil memegang kedua bahu shena)
“Lepasin aku!! Kamu jahat an, kamu jahatt!!! Awalnya aku emang ga yakin pacaran sama kamu, sebulan lebih dan dari awal kita pacaran, masalah sudah sering dateng, dan sekarang, maksud kamu apa? Mana janji kamu yang mau jagain aku?!!!”
“Shena,shena. Aku minta maaf, itu hanya koleksi mantan aku saja”
“Oh mantan!~ buat apa kamu masih nyimpan foto mereka, dan melengketkan foto mereka di dinding kamar kamu? Buat apa van? Biar kalau kamu mau tidur, kamu bisa mandangi mereka? Iya van?!!”
“Shena”
“Cukup van!! Makasih buat sebulan lebih ini, aku lelah van, Aku sayang sama kamu, dan aku udh berusaha agar percaya sama kamu, tapi kamu? Kamu buat kepercayaan aku jadi sebuah pengecewaan”
“Shen, Shenaaa”
“udah van, udah. Mulai detik ini kita PUTUS!!” (Sambil nangis dan langsung pergi)
“Shena, kamu mau kemana? Aku minta maaf”
“Bye van” (lari sambil nangis, menahan sakitnya?)
*********
Sepanjang perjalanan pulang kerumah, gue menangis, ga menyangka. Kenapa perjalanan cinta yang gue jalani, ga seindah orang2 diluar sana menjalankannya…
Dan Akhirnya, sebuah kata2 yang pahit dan menyedihkan keluar dari mulut gue dan gue update ke Sosmed gue!!!
“Cinta? Apakah cinta sesulit ini dan sepahit ini? Mengapa disaat aku udah menyayanginya, udah tidak mau jauh darinya, tetapi dia malah buat aku kecewa”
“Mengapa rasa sayang ini dibalas dengan sebuah pengecewaan?”
“Mengapa kamu mencintai aku, sedangkan kamu belum bisa Move On dari mantan2 kamu?”
“Apakah aku hanya pelampiasan mu/aku hanya calon koleksi mantanmu saja?”
“Yatuhan, kuatkanlah hanba. Jangan biarkan air mata hamba terjatuh hanya karna seorang laki2 yang sudah membuat hamba kecewa”
Terakhir status gueeeeeee………
“AKANKAH ADA PERJALANAN CINTA YANG AKAN AKU JALANI NANTI, MELEBIHI RASA PAHIT YANG AKU JALANI SEKARANG?”
       Tetapi aku bersyukur dengan ditunjukkanNya foto2 tersebut, aku mengerti dan mengetahui bagaimana sebenarnya seorang Evan Revano. Alhamdulillah, Allah masih disamping ku dan Allah masih sayang sama akku. Allah tidak mau melihat hambanya yang baik hati, makin tersakiti. Thanks God.
Dan semenjak gue putus dari evan, sampai tamat gue belum mau nerima cowok. Gue bosen selalu tersakit. Biarkan gue belajar dahulu untuk mengejar cita2 gue dan membahagiakan mama papa gue. (Dalam hati) “Ma..Pa..Maafin shena ya,shena janji,shena ga bakal pacaran lagi sama cowok2 ma, shena lelah,shena capek ma…” - AW