Ayah dan Ibu maafkan aku, maafkan aku yang selalu memaksa atas izin yang aku pinta. Aku hanya tidak bisa melepaskan kebahagianku dengan kawan seperjuangaku, seorang kawan yang tetap tegak berdiri kala dilanda terik, seorang kawan yang berhati kuat dan bermental hebat, seorang kawan yang pantang akan menyerah kala dipertemukan dengan rasa sulit, bahkan dia tetap tebar kekuatan ketika berhadapan dengan kegagalan. Ayah.. Ibu.. mungkin kau marah dan kesal atas apapun yang aku pinta, atas kelakuan burukku ketika kau meminta. Saat itu aku hanya lelah, tidak ada niatan untuk membangkang atas perintahmu, dan apalagi jika aku harus durhaka padamu. Iya, aku tau aku salah, aku yang selalu kalah dengan rasa lelah yang mulai nyaman berdiam diri ditubuh tegakku. Tapi aku janji, aku akan berusaha untuk menjadi apapun yang kau minta. Ayah.. Ibu.. Yang aku butuhkan adalah restumu, do’amu, agar aku bisa tetap tegak berdiri meninggikan Sang Dwiwarna, mengharumkan tempat tinggalku yang lain. Ayah dan Ibu maafkan aku, ini bukan berkata tentang pembangkangan, tapi ini berbicara tentang kenyamanan, aku butuh pengertian. Disana aku bisa memberikan senyum lepasku dan disana aku diberikan tentang bagaimana caranya aku hidup. Sekali lagi maaf, aku akan tetap berdiri di atas panji, restui langkahku dan tunggu aku, dengan kesungguhanku aku akan membahagiakanmu.
Sabtu, 22 November 2014
Ayah dan Ibu ku :')
Untuk mereka, Ayah dan Ibuku.
Ayah dan Ibu maafkan aku, maafkan aku yang selalu memaksa atas izin yang aku pinta. Aku hanya tidak bisa melepaskan kebahagianku dengan kawan seperjuangaku, seorang kawan yang tetap tegak berdiri kala dilanda terik, seorang kawan yang berhati kuat dan bermental hebat, seorang kawan yang pantang akan menyerah kala dipertemukan dengan rasa sulit, bahkan dia tetap tebar kekuatan ketika berhadapan dengan kegagalan. Ayah.. Ibu.. mungkin kau marah dan kesal atas apapun yang aku pinta, atas kelakuan burukku ketika kau meminta. Saat itu aku hanya lelah, tidak ada niatan untuk membangkang atas perintahmu, dan apalagi jika aku harus durhaka padamu. Iya, aku tau aku salah, aku yang selalu kalah dengan rasa lelah yang mulai nyaman berdiam diri ditubuh tegakku. Tapi aku janji, aku akan berusaha untuk menjadi apapun yang kau minta. Ayah.. Ibu.. Yang aku butuhkan adalah restumu, do’amu, agar aku bisa tetap tegak berdiri meninggikan Sang Dwiwarna, mengharumkan tempat tinggalku yang lain. Ayah dan Ibu maafkan aku, ini bukan berkata tentang pembangkangan, tapi ini berbicara tentang kenyamanan, aku butuh pengertian. Disana aku bisa memberikan senyum lepasku dan disana aku diberikan tentang bagaimana caranya aku hidup. Sekali lagi maaf, aku akan tetap berdiri di atas panji, restui langkahku dan tunggu aku, dengan kesungguhanku aku akan membahagiakanmu.
Ayah dan Ibu maafkan aku, maafkan aku yang selalu memaksa atas izin yang aku pinta. Aku hanya tidak bisa melepaskan kebahagianku dengan kawan seperjuangaku, seorang kawan yang tetap tegak berdiri kala dilanda terik, seorang kawan yang berhati kuat dan bermental hebat, seorang kawan yang pantang akan menyerah kala dipertemukan dengan rasa sulit, bahkan dia tetap tebar kekuatan ketika berhadapan dengan kegagalan. Ayah.. Ibu.. mungkin kau marah dan kesal atas apapun yang aku pinta, atas kelakuan burukku ketika kau meminta. Saat itu aku hanya lelah, tidak ada niatan untuk membangkang atas perintahmu, dan apalagi jika aku harus durhaka padamu. Iya, aku tau aku salah, aku yang selalu kalah dengan rasa lelah yang mulai nyaman berdiam diri ditubuh tegakku. Tapi aku janji, aku akan berusaha untuk menjadi apapun yang kau minta. Ayah.. Ibu.. Yang aku butuhkan adalah restumu, do’amu, agar aku bisa tetap tegak berdiri meninggikan Sang Dwiwarna, mengharumkan tempat tinggalku yang lain. Ayah dan Ibu maafkan aku, ini bukan berkata tentang pembangkangan, tapi ini berbicara tentang kenyamanan, aku butuh pengertian. Disana aku bisa memberikan senyum lepasku dan disana aku diberikan tentang bagaimana caranya aku hidup. Sekali lagi maaf, aku akan tetap berdiri di atas panji, restui langkahku dan tunggu aku, dengan kesungguhanku aku akan membahagiakanmu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar